Peralatan dan Pengaturan dalam Fotografi Jalanan

 Tujuan:

Pada pelajaran ini, kita akan membahas pilihan peralatan yang tepat untuk fotografi jalanan serta pengaturan kamera yang bisa membantu Anda mengambil foto yang terbaik. Selain itu, Anda juga akan memahami bagaimana memaksimalkan penggunaan kamera dan lensa untuk memotret momen jalanan dengan efektif.

2.1 Memilih Kamera untuk Fotografi Jalanan

Dalam fotografi jalanan, kamera yang Anda gunakan harus sesuai dengan gaya memotret Anda dan mudah dibawa untuk menangkap momen spontan. Beberapa jenis kamera yang umum digunakan dalam fotografi jalanan antara lain:

  1. DSLR (Digital Single-Lens Reflex):

    • DSLR menawarkan fleksibilitas dalam penggantian lensa dan kontrol manual penuh atas pengaturan kamera.
    • Kelebihan DSLR adalah kualitas gambar yang sangat baik, namun ukurannya yang besar bisa membuat Anda sulit bergerak dengan cepat atau tidak menarik perhatian di tempat umum.
    • Cocok untuk fotografer yang ingin menggunakan pengaturan manual sepenuhnya dan memerlukan kualitas gambar maksimal.
  2. Kamera Mirrorless:

    • Kamera mirrorless lebih ringkas dibanding DSLR, namun tetap menawarkan kualitas gambar yang tinggi dan kemampuan penggantian lensa.
    • Karena ukurannya yang lebih kecil, mirrorless sering kali menjadi pilihan favorit untuk fotografi jalanan, karena lebih mudah dibawa dan kurang mencolok.
    • Teknologi mirrorless juga menawarkan sistem autofokus yang cepat, menjadikannya ideal untuk menangkap momen-momen cepat di jalan.
  3. Kamera Saku (Point-and-Shoot):

    • Kamera saku adalah pilihan yang baik untuk fotografi jalanan jika Anda ingin sesuatu yang ringan dan portabel.
    • Meskipun tidak sekuat DSLR atau mirrorless, beberapa kamera saku kelas atas memiliki sensor berkualitas tinggi dan lensa zoom optik, yang memadai untuk menghasilkan foto jalanan yang bagus.
    • Keuntungannya adalah kemudahan dalam penggunaan dan kemampuan untuk mengambil foto dengan cepat tanpa terlalu banyak pengaturan.
  4. Smartphone:

    • Teknologi kamera smartphone semakin canggih, dan beberapa model menawarkan hasil yang hampir setara dengan kamera profesional dalam kondisi tertentu.
    • Kelebihan utama dari smartphone adalah portabilitas dan kecepatan akses. Karena selalu ada di tangan, smartphone memungkinkan Anda mengambil foto kapan saja dengan cepat.
    • Kekurangan smartphone terletak pada keterbatasan pengaturan manual dan sensor yang lebih kecil, yang dapat membatasi kualitas foto dalam kondisi cahaya rendah.

2.2 Pilihan Lensa untuk Fotografi Jalanan

Lensa yang Anda pilih dapat sangat mempengaruhi gaya dan hasil foto jalanan Anda. Beberapa jenis lensa yang biasa digunakan dalam fotografi jalanan adalah:

  1. Lensa Prime (Misalnya, 35mm atau 50mm):

    • Lensa prime memiliki panjang fokus tetap, artinya Anda tidak dapat melakukan zoom dengan lensa ini.
    • Kelebihan dari lensa prime adalah kualitas gambar yang tajam dan bukaan (aperture) besar yang memungkinkan pengambilan foto dalam kondisi cahaya rendah serta menghasilkan latar belakang blur (bokeh).
    • Lensa 35mm sering kali dianggap sebagai pilihan terbaik untuk fotografi jalanan karena sudut pandangnya yang luas namun tetap alami, cocok untuk memotret lingkungan perkotaan dengan subjek manusia.
  2. Lensa Zoom:

    • Lensa zoom memberikan fleksibilitas lebih dalam mengambil gambar dengan berbagai panjang fokus tanpa harus mengganti lensa.
    • Dalam fotografi jalanan, lensa zoom memungkinkan Anda menangkap momen dari jarak yang lebih jauh tanpa perlu mendekati subjek, namun lensa zoom cenderung lebih besar dan lebih berat.
    • Kualitas gambar pada lensa zoom biasanya sedikit lebih rendah dibanding lensa prime, namun beberapa lensa zoom kelas atas dapat menawarkan kualitas yang sangat baik.

2.3 Pengaturan Kamera untuk Fotografi Jalanan

Untuk mendapatkan hasil terbaik dalam fotografi jalanan, penting untuk memahami pengaturan dasar pada kamera. Pengaturan ini akan memengaruhi bagaimana Anda menangkap cahaya, gerakan, dan detail dalam gambar.

  1. Mode Aperture Priority (A atau Av):

    • Mode ini memungkinkan Anda mengontrol aperture (bukaan diafragma) sementara kamera menyesuaikan kecepatan rana secara otomatis.
    • Aperture besar (angka f kecil seperti f/1.8 atau f/2.8) memungkinkan lebih banyak cahaya masuk ke sensor kamera dan menciptakan efek blur di latar belakang (bokeh). Ini sangat ideal untuk memfokuskan perhatian pada subjek utama dan memisahkannya dari latar belakang yang ramai.
    • Aperture kecil (angka f besar seperti f/8 atau f/11) digunakan untuk menjaga lebih banyak elemen dalam gambar tetap fokus, ideal untuk memotret lingkungan perkotaan di mana Anda ingin menunjukkan detail latar belakang.
  2. Kecepatan Rana (Shutter Speed):

    • Shutter speed menentukan seberapa lama sensor kamera terbuka saat mengambil foto. Ini akan memengaruhi bagaimana Anda menangkap gerakan.
    • Kecepatan rana cepat (misalnya, 1/500 detik atau lebih cepat) akan membekukan gerakan, cocok untuk menangkap aksi cepat di jalanan, seperti orang berjalan atau kendaraan bergerak.
    • Kecepatan rana lambat (misalnya, 1/30 detik atau lebih lambat) akan menciptakan efek blur pada objek yang bergerak, memberikan rasa dinamis pada foto, namun Anda harus menggunakan tripod atau tangan yang stabil untuk menghindari guncangan kamera.
  3. ISO:

    • ISO menentukan sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya. ISO rendah (100-400) digunakan pada siang hari atau dalam kondisi terang untuk menghasilkan gambar yang bersih dan minim noise.
    • ISO tinggi (800 ke atas) digunakan dalam kondisi cahaya rendah, seperti pada malam hari, namun meningkatkan risiko noise (grain) pada gambar. Menggunakan ISO tinggi bisa sangat membantu saat Anda tidak bisa memperlambat shutter speed atau membuka aperture lebih lebar.

2.4 Memotret dalam Format RAW vs. JPEG

Dalam fotografi jalanan, format file yang Anda pilih bisa mempengaruhi bagaimana Anda mengedit dan menggunakan foto setelah diambil. Ada dua format yang paling umum:

  1. RAW:
    • File RAW menangkap semua data sensor tanpa kompresi, yang memberi Anda lebih banyak fleksibilitas dalam mengedit gambar, terutama dalam hal mengoreksi pencahayaan, white balance, dan detail bayangan.
    • Kekurangannya adalah file RAW lebih besar, sehingga memakan lebih banyak ruang penyimpanan, dan memerlukan perangkat lunak khusus untuk mengeditnya.
  2. JPEG:
    • File JPEG terkompresi dan siap digunakan langsung dari kamera. JPEG lebih kecil dan mudah dibagikan, namun Anda memiliki lebih sedikit ruang untuk melakukan koreksi saat mengedit dibandingkan dengan RAW.
    • JPEG bisa menjadi pilihan yang baik jika Anda memotret untuk tujuan yang tidak memerlukan pengeditan yang intens atau jika Anda memerlukan kecepatan dalam menangani file.

Aktivitas:

Untuk latihan praktis, pilihlah peralatan yang akan Anda gunakan, apakah itu DSLR, mirrorless, kamera saku, atau smartphone. Kunjungi ruang publik, seperti taman atau jalanan kota, dan coba bereksperimen dengan pengaturan kamera yang berbeda. Cobalah untuk menggunakan mode aperture priority dan ubah nilai aperture serta kecepatan rana untuk melihat perbedaannya pada hasil foto. Setelah itu, bandingkan hasil foto dalam kondisi cahaya dan pengaturan yang berbeda, serta pikirkan mana yang paling sesuai dengan gaya fotografi Anda.


Pelajaran ini bertujuan untuk memberi Anda pemahaman yang mendalam tentang peralatan dan pengaturan kamera yang dapat memaksimalkan hasil fotografi jalanan Anda. Dengan peralatan yang tepat dan pengaturan yang dikuasai, Anda dapat lebih siap untuk menangkap momen-momen tak terduga di jalanan dengan hasil yang menakjubkan.