Mengedit Foto Jalanan

 Tujuan:

Pelajaran ini bertujuan untuk membantu Anda memahami proses pengeditan foto jalanan, yang merupakan bagian penting dalam menghasilkan karya fotografi yang kuat dan bermakna. Mengedit foto tidak hanya tentang memperbaiki kesalahan teknis, tetapi juga tentang memperkuat visi artistik Anda. Dalam fotografi jalanan, pengeditan bisa membantu menonjolkan elemen-elemen penting seperti komposisi, cahaya, bayangan, dan emosi. Pelajaran ini akan menjelaskan teknik dasar dan lanjutan dalam pengeditan foto jalanan, termasuk pemotongan, penyesuaian warna, kontras, hingga teknik yang lebih mendalam seperti dodging dan burning.


10.1 Mengapa Mengedit Foto Jalanan Penting?

Dalam fotografi jalanan, pengeditan foto adalah kesempatan untuk menyempurnakan hasil tangkapan Anda dan memperkuat cerita visual yang ingin Anda sampaikan. Ketika Anda memotret di jalanan, Anda tidak selalu memiliki kendali penuh atas elemen-elemen di sekitar Anda, seperti pencahayaan, latar belakang, atau gangguan visual lainnya. Dengan pengeditan, Anda bisa:

  • Memperbaiki kesalahan teknis seperti eksposur yang kurang tepat atau horizon yang tidak lurus.
  • Menekankan emosi atau cerita dalam foto, dengan mengarahkan perhatian pemirsa pada elemen-elemen penting.
  • Menyempurnakan komposisi dengan pemotongan (cropping) atau menghilangkan elemen yang mengganggu.

Dengan pendekatan pengeditan yang tepat, Anda dapat mengubah foto yang biasa-biasa saja menjadi gambar yang kuat dan memiliki dampak visual lebih besar.


10.2 Alat dan Perangkat Lunak untuk Mengedit Foto Jalanan

Ada berbagai perangkat lunak pengeditan yang tersedia untuk fotografer, mulai dari alat sederhana hingga program profesional. Memilih alat yang tepat tergantung pada tingkat pengalaman dan kebutuhan pengeditan Anda. Berikut beberapa perangkat lunak yang populer digunakan untuk mengedit foto jalanan:

  1. Adobe Lightroom:

    • Lightroom adalah salah satu perangkat lunak pengeditan foto paling populer di kalangan fotografer jalanan. Alat ini sangat baik untuk pengeditan foto dasar dan lanjutan, seperti penyesuaian eksposur, kontras, warna, dan pemotongan.
    • Lightroom juga menawarkan fitur pengeditan non-destruktif, yang berarti Anda bisa melakukan perubahan tanpa mengubah file asli foto.
    • Kelebihan: Mudah digunakan untuk pengeditan batch, memiliki alat pengorganisasian yang kuat, dan mendukung editing RAW.
  2. Adobe Photoshop:

    • Photoshop adalah alat pengeditan yang lebih canggih, yang memungkinkan Anda melakukan pengeditan detail, seperti retouching, manipulasi gambar, serta penggunaan layer dan masking.
    • Untuk pengeditan foto jalanan, Photoshop sangat berguna untuk menghilangkan elemen yang mengganggu atau melakukan pengeditan lebih spesifik pada bagian foto tertentu.
    • Kelebihan: Sangat fleksibel dan mendukung pengeditan yang lebih kreatif, cocok untuk fotografer yang ingin lebih banyak kontrol.
  3. Snapseed:

    • Snapseed adalah aplikasi pengeditan foto gratis yang sangat populer di kalangan pengguna smartphone. Ini menawarkan berbagai alat pengeditan dasar hingga lanjutan yang sangat mudah digunakan.
    • Meskipun lebih sederhana dibandingkan Lightroom atau Photoshop, Snapseed bisa sangat berguna untuk pengeditan cepat di perangkat seluler.
    • Kelebihan: Gratis, mudah digunakan, dan memiliki fitur pengeditan profesional di perangkat mobile.
  4. Darktable:

    • Darktable adalah perangkat lunak pengeditan gratis dan open-source yang menawarkan fitur mirip dengan Lightroom. Alat ini sangat cocok untuk fotografer yang ingin mengedit file RAW tanpa harus berlangganan layanan premium.
    • Kelebihan: Gratis, mendukung pengeditan RAW, dan memiliki antarmuka yang mirip dengan Lightroom.

10.3 Teknik Dasar dalam Mengedit Foto Jalanan

Pengeditan dasar meliputi penyesuaian eksposur, kontras, keseimbangan warna, dan pemotongan. Langkah-langkah ini membantu Anda memperbaiki masalah teknis dan menyempurnakan komposisi.

  1. Eksposur:

    • Eksposur adalah salah satu aspek terpenting dalam pengeditan foto. Eksposur yang terlalu terang (overexposed) bisa membuat detail hilang, sementara eksposur yang terlalu gelap (underexposed) bisa membuat foto terlihat datar.
    • Tips: Gunakan slider eksposur di perangkat lunak pengeditan untuk menyesuaikan kecerahan keseluruhan gambar. Perhatikan bagian terang dan bayangan, pastikan tidak ada area yang terlalu terang atau gelap.
  2. Kontras:

    • Kontras mengacu pada perbedaan antara area terang dan gelap dalam foto. Menambahkan kontras bisa membantu memperjelas detail dan menambah kedalaman visual.
    • Tips: Tingkatkan kontras untuk membuat foto lebih dramatis, terutama dalam fotografi hitam putih, di mana kontras yang baik bisa mempertegas bentuk dan bayangan.
  3. Pemotongan (Cropping):

    • Pemotongan sangat berguna untuk memperbaiki komposisi. Jika ada elemen yang mengganggu di tepi bingkai atau jika subjek Anda tidak berada di posisi ideal, pemotongan bisa membantu menyesuaikan komposisi.
    • Tips: Selalu periksa apakah horizon Anda lurus, terutama dalam foto lanskap atau arsitektur. Pemotongan juga bisa digunakan untuk memperkuat fokus pada subjek utama.
  4. Keseimbangan Warna (White Balance):

    • Warna bisa sangat mempengaruhi suasana foto. Jika warna terlihat terlalu hangat atau dingin, penyesuaian white balance dapat memperbaiki masalah ini.
    • Tips: Gunakan pengaturan white balance untuk membuat warna terlihat lebih alami atau bereksperimenlah dengan warna untuk menciptakan suasana tertentu, seperti hangat untuk suasana matahari terbenam atau dingin untuk foto malam.

10.4 Teknik Pengeditan Lanjutan

Selain pengeditan dasar, ada beberapa teknik pengeditan lanjutan yang bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas foto jalanan Anda secara signifikan.

  1. Dodging dan Burning:

    • Dodging adalah teknik untuk mencerahkan area tertentu pada foto, sementara burning digunakan untuk menggelapkan area tertentu. Kedua teknik ini bisa membantu menonjolkan subjek utama atau memperkuat kontras.
    • Tips: Gunakan dodging untuk mencerahkan wajah atau bagian tubuh subjek yang berada di area bayangan, dan gunakan burning untuk menambah dramatisasi pada bayangan.
  2. Penajaman (Sharpening):

    • Sharpening digunakan untuk meningkatkan ketajaman detail dalam foto. Ini bisa membantu membuat elemen seperti tekstur pakaian, garis bangunan, atau detail wajah lebih terlihat.
    • Tips: Jangan terlalu banyak menggunakan sharpening, karena ini bisa membuat foto terlihat kasar atau menghasilkan artefak yang tidak diinginkan. Gunakan penajaman secara selektif pada area yang penting.
  3. Pengurangan Noise:

    • Dalam kondisi cahaya rendah, Anda mungkin harus menaikkan ISO, yang bisa menghasilkan noise (grain) pada foto. Pengurangan noise membantu membersihkan gambar dari noise berlebih tanpa mengorbankan terlalu banyak detail.
    • Tips: Penggunaan pengurangan noise yang berlebihan bisa membuat foto terlihat terlalu halus dan kehilangan detail. Cobalah untuk menemukan keseimbangan antara mengurangi noise dan mempertahankan ketajaman.
  4. Pengeditan Selektif (Selective Editing):

    • Pengeditan selektif memungkinkan Anda mengedit bagian tertentu dari foto tanpa mengubah keseluruhan gambar. Misalnya, Anda bisa mencerahkan wajah subjek tanpa mengubah eksposur latar belakang.
    • Tips: Gunakan alat masking atau adjustment brush di Lightroom atau Photoshop untuk mengedit bagian foto yang memerlukan perhatian khusus, seperti wajah subjek atau area dengan bayangan kuat.

10.5 Menjaga Keaslian Foto Jalanan

Meskipun pengeditan bisa meningkatkan kualitas foto, penting untuk tidak mengedit foto secara berlebihan sehingga kehilangan keaslian dan momen candid yang menjadi inti dari fotografi jalanan. Berikut adalah beberapa panduan untuk menjaga keseimbangan antara pengeditan dan keaslian:

  1. Hindari Manipulasi Berlebihan:

    • Dalam fotografi jalanan, esensi momen adalah elemen kunci. Mengubah terlalu banyak elemen dalam foto, seperti menambahkan atau menghapus objek, bisa merusak integritas momen tersebut.
    • Tips: Fokuslah pada penyesuaian yang meningkatkan kualitas foto tanpa mengubah elemen cerita aslinya.
  2. Pertahankan Detail Penting:

    • Pengeditan, seperti pengurangan noise atau sharpening, harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menghilangkan detail penting yang bisa memperkuat cerita dalam foto.
    • Tips: Sebelum menyelesaikan pengeditan, periksa kembali apakah detail penting, seperti ekspresi wajah atau tekstur, tetap terlihat jelas.
  3. Gunakan Warna dengan Bijak:

    • Jika Anda memutuskan untuk memotret dalam warna, pastikan pengeditan warna Anda tidak berlebihan sehingga membuat foto terlihat tidak alami. Pengeditan warna sebaiknya digunakan untuk menonjolkan suasana atau narasi yang ingin disampaikan.
    • Tips: Pertahankan saturasi warna yang alami dan hindari peningkatan warna yang berlebihan, kecuali jika Anda mengejar efek artistik tertentu.

10.6 Menyiapkan Foto untuk Publikasi

Setelah mengedit foto, langkah terakhir adalah menyiapkan foto untuk publikasi, baik itu untuk diunggah di media sosial, dicetak, atau dipamerkan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini:

  1. Ukuran dan Resolusi:
    • Untuk foto yang akan diunggah di media sosial, resolusi sekitar 72 dpi sudah cukup. Namun, untuk cetakan, pastikan foto memiliki resolusi yang lebih tinggi, sekitar 300 dpi, agar hasil cetakan tajam.
  2. Format File:
    • Simpan foto dalam format JPEG untuk unggahan online, karena ukurannya lebih kecil dan lebih mudah diakses. Untuk cetakan atau arsip, simpan dalam format TIFF atau PNG untuk menjaga kualitas gambar terbaik.
  3. Watermark (Jika Diperlukan):
    • Jika Anda khawatir tentang penggunaan foto tanpa izin, Anda bisa menambahkan watermark. Namun, pastikan watermark tidak mengganggu visual foto. Pilih ukuran dan posisi yang tidak terlalu mencolok.

Aktivitas:

Pilih 5 foto jalanan dari koleksi Anda yang memerlukan pengeditan. Gunakan perangkat lunak pengeditan pilihan Anda untuk menerapkan teknik dasar (eksposur, kontras, pemotongan, keseimbangan warna), serta teknik lanjutan (dodging, burning, dan penajaman). Setelah itu, bandingkan foto sebelum dan sesudah pengeditan dan analisis bagaimana proses pengeditan memperkuat kualitas visual dan narasi dari foto tersebut.


Pelajaran ini memberikan pemahaman tentang proses pengeditan foto jalanan dan bagaimana teknik-teknik pengeditan bisa memperkuat elemen visual dan narasi dalam karya Anda. Dengan berlatih mengedit secara konsisten, Anda akan mampu menyempurnakan hasil tangkapan kamera dan menghasilkan foto yang lebih kuat dan berkesan.